Keluh Kesah Guru TK kepada LaNyalla, dari Honor sampai Kebatinan

Keluh Kesah Guru TK kepada LaNyalla, dari Honor sampai Kebatinan
LaNyalla Mahmud Mattalitti saat HUT IGTK di kawasan Monas. Foto: Tim DPD

"Tolong diperhatikan nasib para guru TK, Pak LaNyalla. Kami percaya Pak LaNyalla dapat merasakan suasana kebatinan kami dan dapat memperjuangkan aspirasi para guru TK," kata Unifah.

LaNyalla pun mengaku sudah mendengar dan melihat langsung kondisi guru TK di berbagai daerah.

"Saya sudah berkeliling Indonesia. Saya sudah mengunjungi 34 provinsi dan lebih dari 300 kabupaten/kota. Saya menangkap aspirasi dari stakeholder di berbagai daerah, salah satunya dari kalangan guru," kata LaNyalla.

Dia prihatin lantaran guru yang memikul tugas mulia mendapat honor yang jauh dari kelayakan.

"Terkait kesejahteraan para guru, khususnya yang bekerja di lembaga pendidikan swasta atau non-negeri, honor atau gaji yang diterima para guru swasta sangat bergantung kepada kemampuan sekolah dan kesepakatan guru dengan kepala sekolah di lembaga tersebut," kata LaNyalla.

Senator yang berasal dari Jawa Timur itu menuturkan besaran honor para guru sangat bervariatif. Secara umum, masih sangat banyak yang berada di bawah angka kebutuhan hidup minimum.

"Di daerah pemilihan saya di Jawa Timur, masih saya temukan fakta di lapangan guru yang mendapat honor sangat jauh di bawah standar kebutuhan hidup selama satu bulan. Masih jauh di bawah UMR para buruh pabrik," kata LaNyalla.

"Ini menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan perhatian yang lebih kepada para guru, terutama Kemenko PMK, Kemendikbud dan Kementerian Keuangan. Harus ada skema dan program konkret pembangunan kesejahteraan tenaga pendidik di semua tingkatan, terutama para tenaga pendidik honorer," imbuhnya.

Ribuan guru TK se-Indonesia menggantungkan harapan mereka kepada LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News