Kematian Akibat Kanker Paru Meningkat, Segera Lakukan Upaya ini

Faktor pertama adalah faktor yang dapat dikendalikan. Seperti terpapar asap rokok, tinggal atau bekerja di area pertambangan atau pabrik yang mengandung bahan pencetus karsinogen.
Kemudian, tinggal atau bekerja di daerah dengan polusi tinggi.
Sementara untuk faktor kedua adalah faktor yang tidak dapat dikendalikan. Seperti usia lebih dari 40 tahun, riwayat kanker dalam keluarga dan sebelumnya pernah menderita kanker.
Pada kesempatan yang sama Ketua Pokja Kanker Paru PDPI Prof. dr. Elisna Syahruddin, PhD, Sp.PK,Onk mengatakan, kanker paru dapat dicegah dengan perilaku 'CERDIK'.
'CERDIK' adalah abreviasi dari cek kesehatan secara rutin, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres.
"Semua penting, tapi pada saat ini poin terakhir yaitu kelola stres sering diabaikan," ujar Elisna.
"Manusia pasti punya stres, tapi kalau tidak dikelola dengan baik maka bisa membuat sistem imun turun. Jangankan kanker, COVID-19 juga bisa masuk dengan mudah kalau begitu." (Antara/jpnn)
Kematian akibat kanker paru meningkat selama pandemi di 2020, sebaiknya segera lakukan upaya ini.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- 3 Manfaat Tomat, Cegah Deretan Penyakit Mematikan Ini Menyerang Anda
- 7 Khasiat Konsumsi Jintan Hitam untuk Kolesterol yang Luar Biasa
- RS Siloam Skrining 1.000 Perempuan di Yogyakarta dalam 3 Hari
- 7 Manfaat Kentang, Baik untuk Jantung
- 5 Khasiat Air Rendaman Daun Kelor, Sahabat Terbaik Penderita Penyakit Ini
- 7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Jamu Tradisional untuk Kulit yang Bikin Kaget