Kembangkan Pasar ke Slovakia

Kembangkan Pasar ke Slovakia
Pertemuan Menko Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa (kiri) saat bertemu dengan CEO Airbus Military MrDomingo U (kanan) di kantor Menko Perekonomian, Jakarta. Foto: Raka Denny / Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA – Indonesia tidak boleh berhenti mengembangkan dan mendiversifikasi pasar hanya karena adanya ancaman krisis di Eropa dan Amerika Serikat. Justru dalam keadaan krisis selalu ada peluang mengambil kreativitas dan mengembangkan usaha. ”Kita tidak boleh berhenti mempertahankan momentum pertumbuhan, jangan menjadi bangsa yang pesimis melihat badai,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ketika ditanya alasan pemerintah tetap menjalin kerjasama dengan Slovakia, salah satu negara di Eropa bagian tengah, ketika benua biru itu sedang dilanda krisis keuangan. Hatta membuka Forum Bisnis antara Slovakia dan Indonesia yang dihadiri oleh Presiden Slowakia, Ivan Gasparovic di Hotel Shangri La Jakarta, Selasa (11/10). Dalam kesempatan itu, sebanyak 11 perjanjian kerjasama (MoU) ditandatangani.

Kerjasama itu di antaranya di bidang pertanian, pengembangan energi terbarukan, perdagangan dan investasi, perbankan, media massa, pendidikan tinggi, infrastruktur dan manufaktur, pariwisata, dan sosial budaya. Diperkirakan, nilai totalnya mencapai US$ 1 miliar. ”Kalau bisa terealisasi 60 persen saja sebagai permulaan, itu sudah bagus,” kata Hatta. Dia mengakui, Eropa sedang mengatasi persoalan-persoalan krisis. Tapi Ivan Gasparovic optimis negerinya dapat mengatasi masalah tersebut. Presiden Slovakia itu menyatakan salut dan ingin belajar dari Indonesia. Dia melihat Indonesia negeri yang mampu menghadapi cobaan, tahan guncangan, dan teruji. Hal itu dibuktikan dengan suksesnya Indonesia menahan bagai krisis pada 2008.

Hatta menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa diambil kedua belah pihak dari kerjasama yang ditandatangani tersebut. Misalnya, pemerintah sudah menghitung jika minyak sawit (CPO) yang dikirim ke Eropa bisa masuk melalui Eropa tengah seperti Kroasia, itu jauh lebih cepat dan murah logistiknya. Dan Slovakia bisa menjadi basis produksi biodiesel yang bahan bakunya berasal dari Indonesia. ”Tadi Presiden Slovakia mengatakan bisa melalui Black Sea kemudian masuk sungai Danov. Saya katakan nanti kita pelajari.

Jadi diversifikasi pasar bisa melalui ini,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Sementara investasi Slovakia di Indonesia antara lain semen, power plan berkapasitas 2x60 mega watt di Batam yang digunakan untuk industri di daerah itu. Kemudian juga pembangunan PLTA, dan geothermal. Slovakia merupakan salah satu basis produksi mobil di Eropa, dan per kapitnya tertinggi di Eropa. Penduduk negeri di Eropa tengah itu hanya 5 juta jiwa, tapi produksi mobilnya sampai 1 juta per tahun. Mereka membutuhkan ban untuk memenuhi produksi mobilnya. ”Maka dia akan membangun pabrik ban Indonesia untuk diekspor ke Slovakia,” jelas Hatta. (dri)


JAKARTA – Indonesia tidak boleh berhenti mengembangkan dan mendiversifikasi pasar hanya karena adanya ancaman krisis di Eropa dan Amerika Serikat.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News