Kemdiknas Masih Yakin Tak Ada Kecurangan Unas
Rabu, 20 April 2011 – 04:04 WIB
Staf Kemendiknas Bidang Komunikasi Media Sukemi juga mengatakan, beberapa SMS kunci jawaban tidak tepat. Dia mengatakan, pihak panitia pusat sudah mengonfirmasi ke panitia daerah terhadap isi SMS tersebut. "Tidak ada yang tepat. Semuanya itu spekulatif," katanya.
Modus yang digunakan penyebar SMS tersebut adalah jika lulus, baru siswa diwajibkan membayar kompensasi dari pengiriman SMS itu. Besarannya bisa mencapai Rp 1 juta lebih. Namun, jika tidak lulus, siswa tidak wajib membayar. "Ini kan spekulatif. Sama dengan berjudi," tandasnya.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (Ka PIH) panitia pusat unas Ibnu Hamad mengatakan, laporan yang masuk ke call center Posko Unas Kemendiknas terus bertambah. Catatan kemarin, laporan kecurangan mencapai 49 laporan. Baik melalui SMS, telepon, hingga e-mail. Ibnu mengatakan, setelah laporan kecurangan itu masuk, masih perlu pembuktian.
Menurut Ibnu, laporan kecurangan itu wajar dan setiap tahun pasti muncul. "Pak Menteri (Mohammad Nuh, Red) saja bilang potensi kecurangan ada," tandasnya. Namun, dia menegaskan, laporan dari masyarakat itu masih perlu dibuktikan.
JAKARTA – Meski banyak laporan kecurangan, Panitia Pusat Ujian Nasional 2011 masih berpendapat pelaksanaan unas tahun ini berjalan mulus. Kebenaran
BERITA TERKAIT
- Nadiem Makarim Sebut Kurikulum Merdeka Dibutuhkan Sekolah yang Tertinggal, Guru Diberi Kebebasan
- Ikatan Wartawan Hukum Gelar Kongres, Sosok Inilah Ketua Umum Barunya
- Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Peluang Besar untuk Guru dan Dosen
- REFO Sukses Gelar G-Schools Indonesia Summit 2024
- Dorong Pendidikan Indonesia, Mentari Assessment & OxfordAQA Kerja Sama Eksklusif
- Peringatan Hardiknas 2024 Syahdu, Nadiem Makarim Titipkan Merdeka Belajar