Kemenag Sebut Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp 1,6 Triliun, Ini Rahasianya 

Kemenag Sebut Efisiensi Anggaran Diklat Mencapai Rp 1,6 Triliun, Ini Rahasianya 
Dalam media gathering yang diselenggarakan Kemenag terungkap bahwa ada efisiensi anggaran diklat hingga Rp 1,6 triliun. Foto Mesya/JPNN.com

Kepala Badan Litbang dan Diklat, Suyitno mengungkapkan bahwa efisiensi anggaran mencapai Rp 1,6 triliun ini didapatkan dengan perhitungan jumlah peserta yang mencapai 284.054 orang dalam 15 bulan terakhir.

Dia membeberkan perhitungan efisiensi ini dengan cara sederhana.

Jika 284 ribu peserta itu dilakukan secara klasikal tatap muka, di mana setiap kelasnya hanya diisi 30 orang dan rata-rata menghabiskan anggaran Rp 170 juta, jumlah 284 ribu itu setara dengan 9.468 kelas. 

"Jika dikalikan dengan Rp 170 juta akan menghasilkan angka Rp 1,6 triliun. Itulah efisiensinya,” terang Suyitno.

Efisiensi anggaran ini, menurut Suyitno, tidak lepas dari pemanfaatan digitalisasi layanan pelatihan yang menjadi program prioritas Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

“Dengan teknologi digital, pelatihan tak lagi manual. Dirancang dengan learning system, manajemen pembelajaran, dan aplikasi yang mudah, cepat dan aksesibel. Jika dahulu pelatihan tatap muka setahun hanya menjangkau ribuan peserta, sekarang bisa menjangkau ratusan ribu. Ini adalah berkah digitalisasi yang harus kita syukuri,” tuturnya.

Suyitno menambahkan kepesertaan yang besar juga memberikan manfaat yang besar untuk organisasi Kementerian Agama.

Metode pelatihan melalui MOOC Pintar memberikan kesempatan kepada semua ASN di Kementerian Agama untuk mengikuti pelatihan, bahkan menjangkau masyarakat yang bersentuhan dengan tugas Kemenag. 

Kemenag mengungkapkan telah melakukan efisiensi anggaran diklat hingga Rp 1,6 Triliun. Apa rahasianya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News