Kemendikbud Susun Database Sekolah Nakal
Untuk Antisipasi Pelanggaran di PSB
Senin, 25 Juni 2012 – 05:15 WIB
Dia juga mengatakan, pemerintah sudah menanggung biaya pendidikan siswa dari kalangan miskin. Sehingga otomatis tidak boleh ada kabar jika ada siswa miskin gagal masuk sekolah gara-gara harus menanggung biaya pendidikan.
Selain mengawasi pelaksanaan PSB 2012-2013, Haryono mengatakan pihaknya sekaligus memantau potensi sekolah yang mencurangi guru-guru mereka. Dia mengatakan, salah satu potensi kecurangan adalah sekolah memotong tunjangan-tunjangan guru. "Bentuknya beraneka ragam," tandasnya.
Di antara kecurangan yang paling sering dilaporkan ke Itjen Kemendikbud adalah, pihak sekolah meminta guru menandatangani tanda terima tunjangan untuk 12 bulan, tetapi nominalnya hanya delapan atau semibilan bulan saja.
Pantauan berikutnya juga untuk melihat persiapan sekolah menjalankan tahun ajaran 2012-2013. Terutama untuk sekolah-sekolah yang mendapatkan proyek rehab ruang kelas rusak. Hampir sekolah sekolah yang menerima proyek ini ditarget sudah rampung ketika tahun ajaran baru dimulai. Sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar.
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) masih mencium potensi pelanggaran pada masa pendaftaran siswa baru (PSB) tahun ajaran
BERITA TERKAIT
- Lewat Seminar Motivasi, Astra Meluncurkan Program Pembinaan di Lebak
- Biaya Kuliah Mahal, Status PTNBH Mulai Dipertanyakan
- Wakil Ketua MPR Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Konsisten Dilakukan
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi