Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Untuk Memudahkan Guru, Bukan Menyulitkan

Kemendikbudristek: Kurikulum Merdeka Untuk Memudahkan Guru, Bukan Menyulitkan
Ilustrasi - Guru mengajar di dalam kelas. Kemendikbudristek menerbitkan aturan baru soal implementasi Kurikulum Merdeka. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengapresiasi kepala sekolah dan guru yang aktif belajar mandiri melalui platform Merdeka Mengajar.

Langkah tersebut menurut Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek Anindito Aditomo, bisa meluruskan miskonsepsi dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. 

Dia menyebutkan banyak modul pelatihan guru dan kepala sekolah di platform Merdeka Mengajar.

Modul diakses gratis menggunakan akun belajar.id. Panduan pembelajaran dan informasi terkait kurikulum bisa diakses melalui laman resmi kurikulum.kemdikbud.go.id.

"Kepala sekolah dan guru bisa belajar mandiri melalui platform yang telah disediakan tersebut,” terang Anindito, Jumat (22/7).

Kemendikbudristek melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang ada di provinsi, menurut Anindito, terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, organisasi-organisasi guru, dan lainnya untuk terus memberikan pemahaman terkait Kurikulum Merdeka agar tidak terjadi miskonsepsi.

“Kurikulum Merdeka dirancang untuk memudahkan guru dalam mengajar yang berorientasi pada murid, sehingga menghadirkan pengalaman belajar yang terbaik bagi anak-anak,” tutur dia.

Pada kesempatan ini, Guru Penggerak Angkatan 3, SMP Negeri 1 Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Yenni Puspandari, mengatakan pesan yang ingin disampaikan dalam Kurikulum Merdeka ialah pembelajaran yang mengadopsi dari falsafah Ki Hajar Dewantara secara konkrit untuk melayani kebutuhan siswa. 

Kemendikbudristek kembali menegaskan kurikulum merdeka untuk memudahkan guru dan tidak menyusahkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News