Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru Sekolah Adat, Ada Honorernya

Kemendikbudristek Tingkatkan Kompetensi Guru Sekolah Adat, Ada Honorernya
Kemendikbudristek bekerja sama dengan KKI-Warsi Jambi meningkatkan kompetensi guru sekolah adat. Foto dokumentasi Kemendikbudristek

Selain itu, Robert juga menekankan peran fasilitator, guru-guru dan kader pendidikan merupakan ujung tombak dalam memberikan layanan kepada masyarakat adat, khususnya bagi Orang Rimba dan Orang Talang Mamak.

"Perlu dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak terutama pemerintah untuk mencapai hal tersebut," ujarnya.

Senada disampaikan Plt Kepala Subbag Tata Usaha Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat Endah Budi Heryani.

Menurut Endah, peningkatan kapasitas pendidik sekolah adat mutlak diperlukan dalam pemenuhan layanan pendidikan yang optimal dan sesuai kebutuhan serta budaya peserta didik sekolah adat.

Untuk itulah Kemendikbudristek saat ini sedang menyusun Standar Kompetensi Khusus (SKK) Fasilitator Pendidikan Adat yang diharapkan menjadi jawaban atas berbagai permasalahan terkait kompetensi tenaga pendidik atau fasilitator pendidikan masyarakat adat.

Sementara itu, Gentar, Orang Rimba Sekolah Adat Sako Nini Tuo, Tebo mengungkapkan dengan pelatihan ini mereka memililiki kemampuan pedagogi dan memperkaya metode mengajar sehingga mempermudah dalam mengajar anak-anak.

Dia berharap pemerintah mendukung Orang Rimba dalam mengakses layanan pendidikan lanjutan (formal).

"Bangunkan rumah sekolah dengan sitem kelas jauh (khusus kelompok Makekal Hilir)," pintanya.

Kemendikbudristek bekerja sama dengan KKI-Warsi Jambi meningkatkan kompetensi guru sekolah adat termasuk guru honorer

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News