Kemenhub Harus Evaluasi Manajemen Pelabuhan

Kemenhub Harus Evaluasi Manajemen Pelabuhan
Para korban KM Sinar Bangun di dasar Danau Toba. Foto: istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan DPR berduka dan prihatin atas tragedi beruntun di sektor angkutan laut.

Setelah tragedi tenggelamnya kapal motor (KM) Sinar Bangun di perairan Danau Toba, Sumatera Utara dan tenggelamnya kapal pengangkut TKI di perairan Tanjung Balau di Johor, Malaysia, kini terjadi lagi tragedi KM Lestari Maju di perairan Sulawesi Selatan yang juga menelan korban jiwa.

Pimpinan DPR mendorong Tim SAR gabungan bekerja all out mencari dan menemukan korban hilang dari tragedi tenggelamnya KM Lestari Maju.

"Kalau memang dianggap perlu, pimpinan DPR mendorong Tim SAR berkoordinasi dengan pihak lain yang kompeten untuk menolong para korban," Ketua DPR Bambang Soesatyo melalui keterangan persnya.

Agar tragedi seperti ini tidak berulang, Bamsoet mendorong Kementerian Perhubungan untuk segera membenahi manajemen pada semua pelabuhan.

Menurutnya, demi keselamatan, disiplin harus ditegakkan tanpa kompromi. Ketentuan atau teknis persyaratan kapal angkutan penumpang pun harus dipenuhi.

Dari sejumlah tragedi di sektor angkutan laut, masyarakat bisa melihat bahwa manajemen pelabuhan sering kecolongan.

Para pemilik kapal motor sering kali tidak peduli pada peringatan dini tentang cuaca ekstrem di sejumlah kawasan.

Beberapa minggu terakhir ini sudah terjadi kecelakaan kapal penumpang yang memakan korban jiwa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News