Kemenlu Sulit Pantau WNI di Mesir
Minggu, 30 Januari 2011 – 05:50 WIB
Dia menjelaskan, ada beberapa tempat yang bisa digunakan WNI untuk berlindung. Selain di KBRI, kata Tatang, WNI bisa berlindung di sekolah-sekolah Indonesia dan di rumah dinas para diplomat.
Baca Juga:
Untuk sementara, dia mengimbau warga Indonesia di Kairo dan di kota-kota lain di Mesir untuk tidak ke luar rumah. Selain itu, dia mengimbau para WNI, terutama para mahasiswa dan pelajar di Kairo, tidak ikut serta unjuk rasa. "Intinya, jangan dekat-dekat dengan unjuk rasa," pesannya. Jika memang harus ada evakuasi masal, seperti yang terjadi di Tunisia, Tatang menyatakan bahwa kemenlu sudah siap.
Kendati ada kendala komunikasi, dia menuturkan bahwa kemenlu sudah menyiapkan beberapa strategi darurat. Antara lain, memanfaatkan perwakilan RI yang ada di negara-negara tetangga Mesir. Skenario lain adalah memanfaatkan jaringan kemenlu yang terhubung dengan organisasi-organisasi mahasiswa di Kairo. "Mudah-mudahan komunikasi bisa cepat tersambung," harapnya.
Saat ini WNI di Kairo berjumlah 6.045 orang. Sebagian besar di antara mereka adalah para pelajar yang melanjutkan studi di Kairo. Yang lain adalah TKI dan WNI yang menikah dengan warga Mesir. (wan/dwi)
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Mesir.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas