Kemenpar Yakin Banyak Desa Mendunia Seperti Penglipuran

Kemenpar Yakin Banyak Desa Mendunia Seperti Penglipuran
Desa Panglipuran Bali. Foto: Kemenpar

”Ini dilakukan secara sustainable, dan Kemenpar sangat ikut andil dalam menjaga festival ini. Sesuai peradaban dan sesuai sejarah masyarakat. Ini harus dijaga terus di festival-festival berikutnya,”ujar Made.

Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Putu Ngurah mengungkapkan, dengan dilaksanakannya Penglipuran Village Festival ini sejatinya memberikan pesan kepada wisatawan, bahwa destinasi wisata yang ada di Bangli sangat nyaman untuk dikunjungi wisatawan.

Putu menilai bahwa hal ini yang sering diungkapkan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa pariwisata itu semakin dilestarikan maka semakin mensejahterakan.

”Masyarakat menjadi bagian penting dalam pariwisata. Pentahelix! itulah jurus lima unsur yang oleh Menpar Arief Yahya disebut sebagai penentu kesuksesan pariwisata. Beliau selalu bilang rumusnya ABCGM, Academician, Business, Community, Government, Media. Lima unsur itu harus kompak, saling support, membangun iklim pariwisata yang kondusif dan mensejahterakan,”kata Putu. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan festival ini merupakan hal yang sangat penting.Dengan benchmark adalah cara paling cerdas, cepat dan cekatan untuk menjadi yang terbaik.

Membandingkan dengan cerita sukses dan kehebatan pesaing, itulah yang diminta Menpar Arief Yahya, kepada semua daerah dalam mengembangkan destinasi pariwisata.

 "Khusus untuk membangun desa wisata, silakan berguru ke Desa Penglipuran, Bali!, selamat menggelar festival," ujar Mantan Dirut PT Telkom Indonesia. Reputasi Desa Penglipuran, Bali, sudah mendunia.

Bukan hanya terbaik di Bali, maupun Indonesia. Tetapi sudah menggunakan standar global. Namanya masuk ke dalam kelompok desa-desa terbaik dunia, sejajar dengan Desa Giethoorn di Belanda serta Mawlynnong di India.

"Ini bisa dicontoh, kehidupan masyarakat, pola komunikasi, mempertahan tradisi dan budaya lokal, termasuk dalam urusan sosial, komitmen untuk kebersihan bersama, keamanan dan kenyamanan bersama. Atmosfer inilah yang membuat wisatawan mancanegara betah tinggal di homestay yang disewakan warga masyarakat," kata Arief Yahya, sambil membayangkan di destinasi wisata lain di Indonesia belajar dan dimodifikasi untuk diterapkan di daerahnya.

Optimisme tinggi lahir dari Penglipuran Village Festival V. Bertempat di objek Wisata Desa Penglipuran, Kelurahan Kubu, Bangli, Selasa (19/12)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News