Kemenperin Dorong Peningkatan Kemitraan Industri Mamin dengan Petani

Kemenperin Dorong Peningkatan Kemitraan Industri Mamin dengan Petani
Kemenperin Airlangga Hartarto. (Foto: Ist/Jpnn)

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus mendorong pelaku industri makanan dan minuman (mamin) berbasis agro untuk bersama-sama mengembangkan rantai pasok melalui pola kemitraan dengan petani dan kelompok usaha tani, termasuk dalam penerapan teknologi revolusi industri 4.0.

Konsep yang disebut Corporate Shared Value (CSV) ini diharapkan bisa ikut menyejahterakan para petani serta memacu peningkatan daya saing global sektor industri mamin.

“Dibandingkan dengan negara lain, sektor makanan dan minuman Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena didukung oleh sumber daya pertanian yang berlimpah dan permintaan domestik yang besar,” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat Peluncuran Kawasan Industri Hortikultura Didukung Aplikasi Industri 4.0 dan Pelepasan Ekspor di Tanggamus, Lampung, Senin (25/3).

Airlangga mengatakan, Kabupaten Tanggamus di Lampung telah menjadi salah satu kawasan penghasil produk hortikultura terutama pisang mas, jambu, pepaya, dan nanas.

BACA JUGA: Industri Otomotif Butuh IKM Logam

PT Great Giant Pineapple (GGP), sebagai perusahaan swasta terbesar penghasil produk hortikultura di Indonesia, melakukan ekspansi bisnis di Tanggamus dengan konsep CSV.

Konsep kolaborasi ini dijalankan bersama dengan petani dan kelompok usaha tani setempat melalui Koperasi Usaha Tani.

“Dengan adanya kolaborasi antara masyarakat petani dengan perusahaan PT GGP yang memang sudah unggul di sektor hortikultura diharapkan bisa lebih meningkatkan taraf hidup petani dan pelaku industri,” sebut Airlangga.

Konsep yang disebut Corporate Shared Value (CSV) ini diharapkan bisa ikut menyejahterakan para petani serta memacu peningkatan daya saing global sektor industri mamin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News