Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor

Kementan Ajak Petani Tanam Bawang Merah Biji TSS, Menguntungkan dan Berprospek Ekspor
Petani yang menanam benih bawang merah TSS. Foto: Hortikultura

Menurut dia, sosialisasi TSS ini penting karena bawang merah umbi harganya cukup mahal dan ketersediaannya terbatas.

TSS bisa hadir untuk meningkatkan produksi bawang merah dalam negeri.

"Mudah-mudahan sosialisasi ini dapat meningkatkan keberanian dan kepercayaan petani untuk budidaya bawang merah TSS," ujarnya.

Peningkatan produksi bawang merah ini sejalan dengan program jangka panjang Gerakan Dorong Produksi Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura (GEDOR HORTI) dan pengembangannya secara nasional akan berbasis Kampung Bawang yang mana merupakan salah satu bagian dari Kampung Hortikultura.

Sistem pengembangan berbasis kampung ini tidak hanya menjadi lebih terkonsentrasi, tetapi juga memudahkan untuk pemasaran pascapanennya.

“Kampung Hortikultura ini bertujuan agar kita memiliki daerah yang menjadi sumber budidaya hortikultura yang terkonsentrasi. Kenapa perlu terkonsentrasi? Yakni untuk memudahkan akses pasarnya," ungkap Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto.

Kampung Hortikultura sendiri merupakan pengembangan kawasan hortikultura dengan mengusung konsep One Village One Variety (OVOV).
Konsep ini bertujuan untuk membuat kawasan terkonsentrasi dan berskala ekonomi, sehingga mampu menghasilkan produk segar dan olahan yang bersaing dengan negara lain, terutama dalam hal ekspor.

Benih Biji TSS Lebih Menguntungkan dari Benih Umbi

Kementan menilai menanam bawang merah menggunakan True Seed Shallots, selain efektif juga berprospek ekspor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News