Kementan Andalkan Tefa untuk Cetak SDM Pertanian yang Berkualitas

jpnn.com, SUMATERA SELATAN - Kementerian pertanian (Kementan) mengaku membutuhkan metode pembelajaran pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (Tefa) atau teaching farm bagi siswa.
Hal itu dilakukan untuk bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor pertanian.
Tefa adalah menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan semirip mungkin dengan dunia kerja dan dunia industri (DUDI).
“Kemajuan pertanian yang mandiri dan modern perlu didukung SDM yang bisa mengelola usaha pertanian berbasis teknologi,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Dalam mewujudkan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak.
Salah satunya menggandeng PT Semesta Mitra Sejahtera sebagai salah satu anak perusahaan PT Charoen Pokphand.
Dia menjelaskan kerja sama itu dilakukan untuk bisa menghasilkan output yang luar biasa di sektor pertanian khususnya peningkatan kualitas SDM Pertanian.
"Kita akan menggabungkan dunia usaha/dunia industri (DUDI) dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan,” ungkap Dedi.
Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengandalakan metode Tefa untuk bisa mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas di sektor pertanian.
- Kementan Kukuhkan Young Ambassador Agriculture 2025 & Duta Brigade Pangan Inspiratif
- Mentan Amran Sebut Produksi Beras Melonjak, Ini Angka Tertinggi
- Bappenas Meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia
- Wamentan Sudaryono Optimistis Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Ratusan Peserta Hadiri IIVC 2025 di BSD City