Kementan: Angkat Eksistensi Bawang Putih Lokal

Kementan: Angkat Eksistensi Bawang Putih Lokal
Bawang putih. Foto: Kementan

“Varietas Lumbu Putih awalnya dilepas di Jogja, tapi kemudian tidak banyak dikembangkan karena varietas tersebut cocok untuk dataran medium dan umbinya dianggap kurang besar. Namun anehnya, ujicoba tanam varietas Lumbu Putih oleh salah satu penangkar di Sembalun Lombok Timur yang ketinggiannya di atas 1000 m dpl, justru menunjukkan hasil umbi yang besar dan produktivitas tinggi. Tentu ini akan kami tindaklanjuti untuk disosialisasikan kepada masyarakat untuk mengembangkannya guna meningkatkan produksi bawang putih” terangnya.

Sementara untuk varietas Sangga Sembalun, sesuai dengan namanya menjadi varietas favorit petani bawang putih di Lombok Timur dan wilayah Nusa Tenggara pada umumnya. Hasil uji DNA, mengindikasikan bahwa varietas Sangga Sembalun tidak berbeda dengan varietas _Great Black Leaf_ (GBL) yang dikembangkan di Taiwan maupun varietas Seed 40 yang dikembangkan di Mesir. Varietas ini dicirikan dengan warna daun hijau muda, warna umbi dan siungnya putih keunguan, aroma kurang tajam dan cocok ditanam di dataran tinggi.

Sedangkan untuk varietas Tawangmangu Baru, hingga saat ini masih banyak dikembangkan di kawasan lereng Gunung Lawu di Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. “Varietas Tawangmangu baru ini terbilang super, karena hasilnya bisa mencapai lebih dari 12 ton/hektar. Aromanya juga kuat, dengan ukuran umbi yang besar. Sayangnya umur panennya memang sedikit lebih lama” kata Sukarman.

Meski sudah memiliki nama varietas terdaftar, banyak petani yang belum bisa membedakan antara varietas satu dengan varietas lainnya. Hingga kini pun, banyak petani yang masih menyebut varietas bawang putih dengan istilah-istilah lokal antara lain bawang lengkong, bawang geol dan bawang bagong. “Para petani di lereng Gunung Sumbing dan Sindoro seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo dan sekitarnya masih banyak yang menyebut Bawang Lengkong dan Geol. Para petani di Lombok Timur juga masih menyebut Bawang Bagong. Padahal jenis tersebut identik dengan varietas yang sudah terdaftar,” tukasnya.

Disinggung mengenai bawang putih ‘lanang’ yang banyak diburu konsumen karena dipercaya memiliki khasiat lebih, Sukarman menjelaskan bahwa jenis bawang tersebut adalah bawang bersiung tunggal, berbentuk semi bulat yang terbentuk karena pembentukan tunas bakal siung tidak berkembang dengan sempurna. "Soal mitos khasiat lebih yang dimilikinya tentu menjadi tantangan para peneliti untuk membedahnya secara empirik,” pungkasnya.(jpnn)


97 persen kebutuhan bawang putih nasional yang mencapai 500 ribu ton lebih per tahun saat ini dipenuhi dari impor.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News