Kementan-APH Provinsi NTT Berkolaborasi untuk Tingkatkan Program Jaga Pangan
“Keberpihakan dari Pemerintah Daerah untuk bisa melakukan kolaborasi juga dibutuhkan. Itjen tidak datang untuk mencari masalah, tapi harus memberikan solusi. Dari NTT merajut hati untuk negeri, Jaga Pangan, Jaga Masa Depan,” ucapnya.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan pangan merupakan kebutuhan dasar dan hak asasi setiap individu untuk menentukan kualitas SDM dan kualitas bangsa.
Menurut Laiskodat banyak persoalan yang dihadapi.
Untuk itu, lanjuta dia, perlu kolaborasi, komitmen, dan konsistensi dari pemangku kepentingan.
“Mari seluruh jajaran untuk menyukseskan pembangunan pertanian dengan akuntabel dalam semangat NTT Bangkit dan NTT Sejahtera,” ujar Laiskodat.
Selanjutnya Kanisius mengajak seluruh jajaran untuk meningkatkan produktivitas, nilai tambah dan daya saing hasil pertanian melalui optimalisasi seluruh potensi untuk memacu pertumbuhan ekonomi, pengurangan angka kemiskinan, hingga ketahanan pangan.
“Kita bersama seluruh komponen pertanian taat peraturan menuju pertanian maju dan modern,” tutup Kanisius.
Diketahui, Rakor bidang ketahanan pangan dipimpin langsung Irjen Jan Samuel Marinka yang dihadiri Kepala Kepolisian Daerah Provinsi NTT Setyo Budiyanto, Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi NTT Hutama Wisnu, Perwakilan Pemerintah Provinsi NTT, BPKP Perwakilan NTT, dan Kepala UPT lingkup Pertanian di Prov. NTT. (jpnn)
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Aparatur Penegak Hukum (APH) Nusa Tenggara Timur (NTT) berkolaborasi untuk meningkatkan program jaga pangan.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Kementan Tambah Alokasi Pupuk Bersubsidi untuk NTB, Petani Kini Bisa Tebus Pakai KTP
- Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten
- Saat Stafsus SYL dari NasDem Minta Dana Sembako ke Kementan
- Kementan Sampai Gelembungkan Anggaran Ongkosi SYL ke Luar Negeri
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan
- Kementan Komitmen Suskseskan UPPO-Biogas, Konservasi Air, hingga Modernisasi Pertanian