Kementan Dorong Pemanfaatan Industri 4.0 Sektor Pertanian

Kementan Dorong Pemanfaatan Industri 4.0 Sektor Pertanian
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementan

Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo sudah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0.

"Dulu tanam satu hektare butuh Rp 2 juta, kini ditekan lewat mekanisasi pertanian jadi Rp 1 juta. Jika diterapkan 16 juta lahan pertanian, sudah hemat Rp 16 triliun. Itu baru dari sisi tanam, belum panen dan sebagainya," tambah Amran.

Amran mengatakan, untuk mendukung Revolusi Industri 4.0, sektor pertanian yang akan datang sedang bereksperimen dengan model dan inovasi bisnis baru.

Yaitu, pertanian presisi, pertanian vertikal, pertanian pintar (smart farming). Data besar, sensor dan drone, alat analisis, internet pertanian, dan otomatisasi alsintan adalah beberapa teknologi yang mendukung industri 4.0.

Pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dalam internet pertanian adalah untuk meng-connect benda-benda sekitar kita dengan internet melalui smartphone maupun gadget lainnya.

Hal tersebut melengkapi dan mengembangkan praktik pertanian modern yang selama ini sudah dijalankan termasuk dalam pemanfaatan irigasi, pengolahan lahan, penggunaan pupuk dan pestisida, pengembangan varietas tanaman baru, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran.

Amran menyatakan, kementeriannya melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) juga telah mendukung pengembangan Industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi-teknologi cloud computing, mobile internet dan mesin cerdas (artificial intelligence).

Hal itu kemudian digabung menjadi generasi baru yang dimanfaatkan untuk menggerakkan traktor sehingga mampu beroperasi tanpa operator (autonomous tractor), pesawat drone untuk deteksi unsur hara, dan robot grafting.

Kementerian Pertanian (Kementan) berinisiatif menggenjot produktivitas pertanian dengan meluncurkan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News