Kementan Dorong Petani Tetap Produktif meski Kemarau

Kementan Dorong Petani Tetap Produktif meski Kemarau
Lahan pertanian. Ilustrasi Foto: Humas Kementan

Gatot menegaskan saat ini Kementan menjadikan pengembangan lahan kering sebagai fokus untuk pengembangan budidaya padi.

Teknologinya pun sudah dipersiapkan, yakni dengan mendorong petani untuk menanam padi gogo. Kementan untuk pertamakalinya dalam sejarah menargetkan pertanaman 1 juta hektare padi gogo pada tahun 2018.

Pada musim kemarau, padi gogo di lahan kering dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin karena hasil panen lebih bagus, hama lebih sedikit, hemat air, juga sinar matahari cukup baik untuk fotosintesis dan kualitas gabah lebih baik.

“Selain padi gogo, lahan kering juga sangat cocok untuk ditanami jagung. Pada musim kemarau, jagung juga akan memberikan hasil yang bagus,” ujar Gatot.

Gatot juga menekankan, ketiga tipe lahan di atas dapat terus dioptimalkan untuk mendukung peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dengan model tumpangsari, yaitu kombinasi antara padi, jagung, dan kedelai. Kunci utama tumpangsari ini yaitu penambahan populasi dan penggunaan benih berkualitas.

Dengan menggunakan konfigurasi jarak tanam yang tepat, 1 hektare lahan dapat menghasilkan 2 hektare jagung dan 1 hektare padi, 2 hektare jagung dan 1 hektare kedelai atau 1 hektare padi dan 1 hektare kedelai. Penanaman tumpangsari juga dapat meningkatkan kesuburan tanah sehingga mengurangi kebutuhan pupuk.

Gatot menekankan, dengan pendekatan tumpangsari ini dapat mengeliminasi persaingan lahan antar komoditas dan juga dapat mengoptimalkan produksi padi tanpa tergantung musim. Lahan sawah beririgasi saatnya berproduksi maksimal, organisme pengganggu tumbuha (OPT) rendah, biaya produksi murah hasilnya maksimal dan harga gabahnya bagus.

“Kemarau juga saat ideal untuk memutus siklus OPT. Jadi kemarau bukan petaka tapi berkah. Kemarau dan musim hujan itu sudah Sunatullah. Semua membawa manfaat masing-masing,” pungkasnya. (jpnn)

Pada saat musim kemarau, lahan sawah masih dapat tetap dioptimalkan untuk menanam komoditas pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News