Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian

Kementan Gelar Bimtek Jurnalistik Bagi SDM di Sektor Pertanian
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Foto: Dok Kementan

Dalam pemaparannya, Dedi menjelaskan bahasa sebagai alat komunikasi yang luar biasa.

Di Indonesia sendiri, Bahasa Indonesia yang ditetapkan melalui Kongres Sumpah Pemuda 1928 dan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa daerah dan hak setiap warga negara telah diatur dalam Undang Undang Dasar 1945 pasal 36.

"Peserta harus mampu mengolah berita yang akan disajikan ke publik menjadi berita yang seiring dan selaras dengan visi misi masing masing instansi. Dalam hal ini Kementerian Pertanian," tambah Dedi.

Selain bahasa, foto berita juga menjadi salah satu hal penting dalam jurnalistik.

Dedi mengatakan bidikan foto dapat mempertajam isi berita dan mendukung peristiwa yang terjadi dengan menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik.

"Jurnalis-jurnalis ini nantinya yang akan memyajikan informasi tentang kegiatan dan keberhasilan Kementan dalam hal ini BPPSDDMP menyampaikan dalam bentuk berita dan tulisan lainnya," jelas Dedi.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pembangunan pertanian butuh sosialisasi yang masif dari elemen media karena sektor ini tidak bisa dilihat dari satu sisi atau sudut lain yang ada di pulau Papua atau Jawa.

"Pertanian itu tidak bisa dilihat dari Jawa saja, atau dari Papua saja. Akan tetapi, juga membutuhkan konsep yang komprehensif dan menyeluruh untuk semua wilayah. Oleh karena itu, peran media amat penting untuk mencapai konsep yang komprehensif tadi," ucap dia.

Kementerian Pertanian menggelar pelatihan Bimbingan Teknik Penulisan dan Fotografi untuk memberikan nilai tambah tersendiri bagi ekosistem sumber daya manusia di sektor pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News