Kementan Gelorakan Program Jaga Pangan di Titik Terluar Indonesia, Ini Tujuannya

Kementan Gelorakan Program Jaga Pangan di Titik Terluar Indonesia, Ini Tujuannya
Irjen Kementan Jan Samuel Maringka menjadi pembina Apel Siaga Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Optimalisasi Fungsi Karantina Wilayah Perbatasan dan Wilayah Terluar di Tugu Prasasti Titik Nol Kilometer Kota Sabang, Provinsi Aceh, Sabtu (27/8). Foto: Humas Kementan

jpnn.com, SABANG - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Inspektorat Jenderal (Itjen) memprakarsai program Jaga Pangan untuk menjaga ketersediaan, keamanan, dan stabilitas pangan.

“Itjen Kementan membentuk program Jaga Pangan yang dicanangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada 20 April 2022,“ ujar Irjen Kementan Jan Samuel Maringka.

Hal itu dikatakannya saat menjadi pembina Apel Siaga Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Optimalisasi Fungsi Karantina Wilayah Perbatasan dan Wilayah Terluar di Tugu Prasasti Titik Nol Kilometer Kota Sabang, Provinsi Aceh, Sabtu (27/8).

Jan Samuel menyebutkan program Jaga Pangan digerakkan mulai dari wilayah perbatasan, seperti Miangas, Rote, Entikong, Sabang, dan wilayah perbatasan lain. 

“Harapannya dapat mewujudkan kedaulatan pangan dengan membangun ketahanan pangan dari titik-titik terluar Indonesia,“ ungkapnya.

Menurut Jan Samuel, pemahaman dalam menjaga pangan harus dimiliki semua pihak sehingga mendukung keberhasilan pembangunan pertanian.

 Kementan memandang perlu membangun sinergi dengan berbagai pihak untuk mengawal tercapainya keberhasilan program Kementan. 

“Selain karantina pertanian, jajaran TNI, Polri, Kejaksaan, Karantina Pertanian, dan Pemkot Sabang turut dilibatkan dalam program ini,“ kata Samuel.

Kementan menggencarkan program Jaga Pangan untuk mengawal ketahanan pangan di wilayah perbatasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News