Kementan Gencarkan Program Serasi di Kalimantan Selatan

Kementan Gencarkan Program Serasi di Kalimantan Selatan
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy (batik). Foto: Kementan

"Karakteristik dua wilayah itu berupa tadah hujan sehingga bisa lebih awal digarap. Genangan air di area persawahan tidak terlalu dalam," jelas Fachry.

Dikatakannya, tahun ini Kabupaten Banjar mendapat alokasi 38 ribu hektare untuk kegiatan Serasi yang digulirkan Kementerian Pertanian.

Saat ini tim konsultan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) juga masih terus bergerak di lapangan melakukan survei investigasi desain (SID).

"Kegiatan ini guna menetapkan lahan yang layak untuk pelaksanaan Serasi. Saat ini telah tercatat 22.776 hektare hasil SID. Secara teknis luasan lahan ini telah dinyatakan aman, air bisa dikelola atau diatur," terangnya.

Fachry mengatakan, pihaknya dibantu TNI dalam pelaksanaan Serasi. Pada level di lapangan, PPL didampingi babinsa melakukan pendampingan kepada para petani.

Dikatakannya, tujuh unit ekskavator besar sejak Ramadan lalu beraktivitas di wilayah Cintapuri dan Martapura Barat. Kegiatannya berupa pembuatan atau pembenahan tanggul saluran air.

Sekadar diketahui, pola penanaman program Serasi yakni Tabela (tanam benih langsung). Ini artinya, kondisi lahan mesti macak-macak atau minim air (becek) sehingga benih padi mudah ditaburkan.

"Dua lokasi sejak beberapa pekan lalu mulai jalan kegiatannya yakni di Sungairangas dan Sindangjaya. Kalau yang sudah tanam di Simpanglima," beber Fachry.

Pelan tetapi pasti program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berjalan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News