Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan Demi Produktivitas Padi dan Jagung

Kementan Integrasikan Sistem Pertanian dan Peternakan Demi Produktivitas Padi dan Jagung
Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 11. Foto: tangkapan layar

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya integrasi sistem peternakan sapi melalui pemanfaatan hutan. Itu juga dibutuhkan dalam mengembangkan ternak sapi perah.

Mentan mengungkapkan, untuk satu ekor sapi, diperlukan 50 kilogram rumput. Peternak harus melakukan fermentasi dan mencampur pakan dengan jerami untuk memenuhi kebutuhan itu.

"Ini yang harus dipikirkan, bagaimana hutan berintegrasi dengan sapi," ujarnya.

Hal itu menjadi penting agar sapi-sapi meningkat dan biaya pakan dapat ditekan. Jika integrasi lahan hutan-sapi berhasil, maka sapi bisa diprogramkan untuk melahirkan satu kali dalam setahun.

Amran mengaku akan berkoordinasi dengan Perhutani untuk mencari lahan perternakan. Setidaknya, dibutuhkan 10 ribu hektare lahan untuk meningkatkan produktivitas daging sapi dan susu.

Sementara itu, pada acara Mentan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 11, Jumat (5/4) di Ruang AOR, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa sebaik-baiknya petani adalah petani yang membuat dirinya dan sekitarnya tersenyum.

Tersenyum karena harga pokok produksinya yang rendah, produktivitas karena hasilnya berlimpah, dan kualitas produk pertanian.

"Petani juga diharapkan bisa melakukan kegiatan agribisnis. Melakukan agribisnis dengan kontrak farming, memanfaatkan teknologi informasi, dan pemanfaatan alat-alat mesin pertanian untuk efesiensi pertanian," kta Dedi.

Sebaik-baiknya petani adalah petani yang membuat dirinya dan sekitarnya tersenyum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News