Kementan: Kekurangan Air, Petani di FakFak Bisa Manfaatkan Embung
jpnn.com, FAKFAK - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pemerintah harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama musim kemarau.
Mengingat manfaat infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage baru terasa ketika kemarau datang.
Hal itu disampaikan Mentan menanggapi petani di Desa Warisan Mulya, Kecamatan Tomage, Kabupaten Fak Fak, Papua yang mengandalkan embung atau penampungan air untuk mendapatkan pasokan air.
"Bangunan air seperti embung dan dam parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani. Sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali," ujar Mentan SYL, Rabu (14/4).
Mentan SYL menambahkan, infrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan.
Dirinya berharap masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah.
"Saya pesan kepada petani dan masyarakat agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan," tuturnya.
Sementara, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan embung masih diandalkan untuk mengantisipasi musim kering pada 2021.
Mentan SYL menambahkan, infrastruktur air ini juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan.
- Mentan Amran Serahkan Alsintan Senilai Rp 200 M Untuk Petani di Jatim
- Hari Pertama Kerja, Mentan Amran Tancap Gas Cetak 500 Ribu Hektare Sawah di Merauke
- BAZNAS Distribusikan 137 Ribu Paket Beras Zakat Fitrah Hingga ke Pelosok
- KPK Hadirkan eks Sekjen Kementan di Sidang Korupsi SYL
- Mentan Amran Tegaskan Bakal Pecat Pegawai Terlibat Gratifikasi
- Bamsoet: Kebijakan Kementan Tambah Anggaran Subsidi Pupuk Bagi Petani Sudah Tepat