Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei

Kementan Menggelar TOT Gerakan Antisipasi Darurat Pangan Nasional 2-4 Mei
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi. Foto: source for JPNN

Dedi juga mengatakan bahwa Kementerian Pertanian selama ini telah menerapkan pendekatan yang holistik dalam mendukung budidaya padi termasuk jagung.

“Dukungan sarana dan prasarana ditujukan pada proses hulu sampai hilir, dari penyiapan lahan sampai pengolahan. Pada setiap proses ini, upaya peningkatan kapasitas SDM juga terus dilakukan,” katanya.

Dia pun berharap, melalui pelatihan ini, dapat saling bersinergi untuk meningkatkan kualitas kegiatan pelatihan pertanian, yang secara tidak langsung berkontribusi terhadap kemajuan pertanian di Indonesia secara berkelanjutan.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu akan digelar secara tatap muka di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan secara online serentak di UPT Pelatihan Pertanian, Kantor Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/kota, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), dan Kantor KORAMIL di seluruh Indonesia.

Kegiatan ini akan diikuti 120.641 peserta yang terdiri dari 187 widyaiswara, 262 dosen, 70 guru UPT Pendidikan Pertanian, 24.607 penyuluh pertanian PNS, 12.480 penyuluh pertanian PPPK, 1.385 penyuluh pertanian THL Pusat, 8.775 penyuluh pertanian THL Daerah, serta 72.875 babinsa.

Dari jumlah tersebut, 100 peserta mengikuti pelatihan secara tatap muka yang terdiri atas 12 widyaiswara, empat guru, 64 penyuluh pertanian, 16 babinsa, dan empat dosen. (*/jpnn)

Krisis pangan sama dengan krisis keamanan dan politik. Pangan adalah senjata. Jadi, harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor.


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News