Kementan Optimistis Target 200 Ribu Hektare Program Serasi di Sumsel Tercapai

Kementan Optimistis Target 200 Ribu Hektare Program Serasi di Sumsel Tercapai
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: Humas Kementan

Dari informasi Kementerian Pertanian (Kementan), Sumsel kini menjadi peringkat kelima untuk penyumpang pangan nasional.

Ditarget hingga akhir tahun ini, diyakini bisa menjadi peringkat ketiga, dan pada 2021 bisa menduduki peringkat pertama untuk penyumbang pangan nasional.

"Melalui Kementan, saat ini kita memang di peringkat kelima, namun jika program Serasi sukses, kita bisa duduki peringkat teratas," jelasnya.

Untuk lahan program Serasi ini, terang Herman Deru, merupakan lahan basah yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Jadi, terobosan yang dibuat pemerintah pusat ini telah merealisasikan program Serasi di Sumsel. 

Apalagi, sektor pertanian merupakan salah satu potensi yang diyakini dapat mempercepat menurunkan angka kemiskinan di Sumsel. Karena, Sumsel mendapatkan kuota lebih kurang 200.000 hektare dalam program Serasi yang kondisi alamnya rawa dan lebak.

"Pemerintah berupaya berinovasi dengan cara mengubah lahan yang dulunya tidak produktif menjadi produktif. Jika sebelumnya lahan yang ditanam padi hanya panen sekali dalam satu tahun, maka melalui teknologi dapat ditingkatkan dua kali panen dalam setahunnya," terangnya.

Menurut orang nomor satu di Sumsel ini, kawasan pertanian memiliki potensi unggul, dengan peningkatan hasil produksi pertanian yang tidak hanya diusahakan satu pihak.

Namun, mesti melalui banyak faktor yang mempengaruhi, mulai dari kesiapan sarana pengairan (irigasi), ketersediaan pupuk, benih unggul, pemeliharaan tanaman dan yang terpenting adalah semangat dan produktivitas petani.

Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap kejar target 200 ribu hektare dalam program Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani (Serasi). Yang terluas berada di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News