Kementan: Penghasilan Petani di Musim Kemarau Tetap Memuaskan

Kementan: Penghasilan Petani di Musim Kemarau Tetap Memuaskan
Ilustrasi sawah kekeringan. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kemarau panjang yang sedang terjadi tak menghalangi usaha petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk terus berproduksi. Bahkan, penghasilan selama kemarau ini cukup memuaskan bagi para petani.

Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi guna melakukan panen padi Kelompok Tani Sri Rahayu bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Hanafi di Kampung Waluya Desa Kertawaluya Kecamatan Tirtamulya, Karawang, Kamis (29/8).

Suwandi mengatakan, pertanaman di Desa Kertawaluya sangat menarik karena petani mampu panen dengan produktivitas dari hasil ubinan 9 ton per hektare padi dari varietas Inpari 32. Adapun harga gabah rata-rata Rp 5 ribu.

“Berarti ada hasil bersih Rp 35 juta setelah dikurangi biaya produksi Rp 10 juta per hektare," ujarnya.

Suwandi menambahkan, penggunaan benih padi varietas unggul berupa Inpari 32 juga sangat bagus digunakan petani karena memiliki produktivitas tinggi sama halnya dengan varietas Ciherang.

“Kemudian memiliki keunggulan toleran kekeringan sehingga masih mampu berproduksi kala kemarau," tutur Suwandi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang Hanafi mengatakan, wilayahnya masih menjadi andalan pemenuhan pangan nasional dan Jawa Barat. Untuk itu, ke depan dia menilai perlu dilakukan peningkatan terhadap sumber daya yang dimiliki.

“Upaya untuk meningkatkan produksi padi perlu dilakukan dengan penerapan intensifikasi yaitu penggunaan varietas unggul berupa benih bemutu, teknologi perlindungan hama tanaman hingga teknologi jajar legowo," ujar Hanafi.

Kemarau panjang yang sedang terjadi tak menghalangi usaha petani di Kabupaten Karawang, Jawa Barat untuk terus berproduksi. Bahkan, penghasilan selama kemarau ini cukup memuaskan bagi para petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News