Kemuliaan Seorang Ibu, Lindungi Anak Autis dari Suami

Kemuliaan Seorang Ibu, Lindungi Anak Autis dari Suami
Kemuliaan Seorang Ibu, Lindungi Anak Autis dari Suami. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

Tapi malam dijadikan waktu untuk melekan, menghitung bintang gemintang sembari tertawa-tawa sendiri.

Takut dengan kondisi sang suami yang berubah 180 derajat, Karin pun mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya pada Oktober 2016 lalu.

Namun, proses cerainya masih panjang dan tampaknya belum akan selesai sampai pergantian tahun nanti.

”Saya di sini jadi serba salah. Di sisi lain saya masih cinta dia, tapi kasihan juga dengan kondisi suami saat ini,” ungkap Karin saat ditemui di halaman Pengadilan Agama, Jumat (23/12).

Karin mengaku takut bila suaminya akan menyakiti anak bungsunya yang berkebutuhan khusus.

Memang selama ini, dia belum melihat ada tanda-tanda Donjuan akan menyakiti Dondon. Tetapi, Donjuan sering terlihat sinis kepada Dondon.

Kondisi depresi Donjuan sudah dirasakan sejak tiga tahun terakhir. Setahun lalu, kondisinya malah semakin parah hingga akhirnya manajer HRD sebuah bank swasta tempatnya bekerja memecatnya.

Karin pun kini pontang-panting harus mengambil alih tugas sebagai kepala rumah tangga.

Diam-diam, Donjuan, 35, ternyata menyimpan amarah terhadap Karin, 32, dan anak bungsunya, sebut Dondon, 5.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News