Kena Leptospirosis, Lima Warga Meninggal

Kena Leptospirosis, Lima Warga Meninggal
Banjir. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, KLATEN - Ada satu fenomena yang harus diwaspadai selain banjir dan tanah longsor. Yakni, penyebaran bakteri leptospira yang dibawa tikus.

Potensi warga terserang penyakit tersebut cukup besar setelah terjangan banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Klaten, Jateng pada November lalu.

Sebab, kotoran tikus mudah menyebar saat terbawa air. Karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten mewanti-wanti warga segera memeriksakan diri jika mengalami gejala leptospirosis.

Berdasar data Dinkes Klaten, mulai Januari hingga pengujung Desember 2017, terdapat 45 kasus leptospirosis. Lima pasien di antaranya meninggal.

"Kewaspadaan masyarakat perlu ditingkatkan. Meski gejalanya (leptospirosis) sepele, tetapi bisa berujung kematian. Kebanyakan warga mengira gejala seperti masuk angin adalah hal biasa," ujar Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Klaten Wajyuning Nugraheni. (ren/wa/c21/ami/jpnn)

Leptospirosis adalah ancaman penyakit berbahaya yang dibawa tikus setelah bencana banjir.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News