Sedihnya, Petani Tambak Rugi Rp 46 Miliar Akibat Banjir

Sedihnya, Petani Tambak Rugi Rp 46 Miliar Akibat Banjir
Banjir luapan sungai. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, GRESIK - Banjir yang meluap dari Kali Lamong telah menenggelamkan 1.341 hektare lahan pertanian dan perikanan di wilayah Kecamatan Cerme, Gresik, Jatim. Kerugian mencapai puluhan miliar.

Luapan anak Sungai Bengawan Solo itu mulai surut. Genangan air di permukiman warga sudah menyusut.

Namun, dampak sapuan air bah tersebut menyisakan derita. Khususnya bagi petani tambak. Terlebih memasuki masa panen. Ribuan ikan hanyut terbawa air.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik menyebutkan, kerugian materi ditaksir mencapai Rp 46,9 miliar. Minimal Rp 40,2 miliar.

Sebab, rata-rata 1 hektare tambak menghasilkan Rp 30 juta-Rp 35 juta. "Ternyata yang paling rugi petani tambak," kata Kepala BPBD Gresik Tarso.

Kerugian itu, imbuh dia, baru terhitung di satu kecamatan. Dia yakin nilainya jauh lebih besar jika dihitung di seluruh wilayah terdampak. Sebab, banjir juga menerjang tambak di wilayah lain.

Di antaranya, Balongpanggang, Benjeng, dan Menganti. Rata-rata para petani tambak sebetulnya sudah siap panen ikan. Namun, semua melayang.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gresik Dianne Hetty Widajatie menyatakan akan mendata petani tambak yang terdampak banjir.

Para petani pemilik ribuan hektare gagal panen karena lahannya disapu banjir Kali Lamong

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News