Kenaikan Harga Tiket Pesawat Memang Sungguh Terlalu

Kenaikan Harga Tiket Pesawat Memang Sungguh Terlalu
Penumpang di Bandara. Ilustrasi Foto: Jawapos.com

Melalui hal tersebut, pihaknya berencana untuk mengundang pihak maskapai dan seluruh instansi terkait membahas kenaikan harga tiket. Tidak hanya sinkronisasi, tetapi penting mengakomodasi keluhan atau pendapat masyarakat luas yang menggunakan moda transportasi tersebut.

Kenaikan harga tiket pesawat berpengaruh pada sektor transportasi yang selama ini dianggap penting menunjang sektor lain, seperti perdagangan, jasa dan industri. “Semuanya butuh transportasi yang andal. Jadi kalau di hulu begitu, kan yang lain kena imbas,” ucapnya.

Pemerintah pusat, kata dia, patut mewujudkan harga ideal terhadap tiket pesawat, sehingga dapat diterima pihak maskapai dan masyarakat.

Sementara itu, District Manager Sriwijaya Air Tarakan Dandy Harianto Santosa menilai harga tiket maskapai Sriwijaya Air masih murah. Alasannya, harga tiket pada kisaran Rp 400 ribu hingga 500 ribu merupakan harga promo yang diberlakukan maskapai penerbangan.

“Kalau tiket kami sih masih murah lah, kalau dikatakan peningkatan harga, itu bukan. Tapi lebih tepatnya promo yang kami berikan itu sudah berkurang,” ungkapnya.

Untuk menaikkan harga pihaknya selalu bersandar pada prinsip ekonomi. Kenaikan harga tiket pesawat ini dimulai sejak Januari 2019. Kenaikan itu didasari variabel yang jelas. “Yang jelas kami tidak melanggar peraturan pemerintah tentang tarif batas bawah dan batas atas,” tegasnya.

Kenaikan harga tidak hanya pada Sriwijaya saja, namun juga oleh maskapai lain seperti Lion Air dan Garuda Indonesia. Namun hal ini tidak dilakukan secara bersamaan.

“Kalau janjian enggak, soalnya enggak boleh begitu. Saya enggak tahu juga kenapa lainnya juga melakukan hal yang sama. Pokoknya strategi setiap airlines berbeda-beda. Kalau ada yang naik, akan ada penyesuaian sedikit,” ucapnya.

Kenaikan harga tiket pesawat mendapat respons penolakan secara meluas dari masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News