Kenali Risiko Kesehatan Demi Tingkat Kualitas Hidup
"Namun, jika masih banyak masyarakat yang masih tidak aware atau masih tetap melakukan gaya hidup dan perilaku yang berisiko, maka upaya pengurangan risiko adalah pilihan terbaik yang dapat dilakukan," lanjutnya.
Oleh karena itu, menurutnya, dokter dan tenaga kesehatan didorong untuk mempertimbangkan, mempelajari dan menggunakan pendekatan less risk dibandingkan dengan zero risk.
Contohnya dengan mendapatkan vaksin, penggunaan masker, mengonsumsi makanan rendah garam, dan gula, hingga penggunaan produk tembakau alternatif yang terbukti secara ilmiah memiliki risiko lebih rendah terhadap kesehatan.
"Selain itu, langkah penanganan kesehatan, baik secara promotif, preventif dan kuratif yang dilakukan oleh dokter juga merupakan bentuk dari pengurangan risiko," jelasnya.(mcr8/jpnn)
Masyarakat diminta untuk mengenali dan mengelola risiko kesehatan di lingkungan yang berpotensi menimbulkan penyakit.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Viral Remaja di Klaten Sakit Karena Rokok dan Vape, Dokter Bilang Begini
- Lifepack & MaNaDr Singapura Kerja Sama Berikan Akses Kesehatan Mancanegara
- Lewat #SELANGKAH 2024, SILO Dukung Transformasi Layanan Kesehatan di Indonesia
- Setoran Daerah PTFI Rp 3,35 Triliun Bisa Perkuat Infrastruktur Dasar Papua Tengah
- Raffles Hospital Singapura Sediakan Layanan Kesehatan Lebih Baik Bagi Pelanggan Indonesia
- Ini Rahasia Meningkatkan Imun dengan Mudah