Kenangan Tak Terlupakan di Bali Bikin Warga Australia Ini Menamai Anaknya Wayan

Perjalanan yang tadinya diperkirakan hanya akan memakan waktu seminggu menjadi tiga minggu.
"Perahunya sempit sekali, tapi terbuka, jadi kami duduk di udara terbuka. Cuaca sangat panas pada siang hari, setelah matahari terbit," ujarnya.
"Kami membeli makanan dan menyimpannya dalam wadah yang besar, tapi itu membusuk dalam dua hari."
Mereka sempat mencari makanan saat tiba di beberapa tempat singgah, tapi beberapa bahan penting tetap sulit ditemukan.
"Salah satu masalah yang paling besar adalah menemukan bensin, untuk motor perahunya," kata Heather.
Perahu itu memang butuh mesin kecil, supaya tidak sulit mengarahkannya saat akan berlabuh.
"Suatu hari kami harus pergi mencari bensin di Sumbawa. Itu kurang menyenangkan, karena harus mendaki gunung dan lalu berjalan menuruni lagi."
"Hari itu panas sekali... saya hampir pingsan."
Heather sempat tinggal di Bali selama beberapa pekan, ia juga mulai belajar Bahasa Indonesia lewat berinteraksi dengan warga.
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dokter Konsumen
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Swara Apurva, Indra Lesmana Terinspirasi Dewata Nawa Sanga
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS