Kenangan Tak Terlupakan di Bali Bikin Warga Australia Ini Menamai Anaknya Wayan

Belum lagi Heather, Martin dan Bill sudah kelelahan dan kurang makan setelah berminggu-minggu lamanya mengarungi laut.
Sebenarnya jarak antara Lombok dan Bali tidak jauh, tapi Selat Lombok sangat dalam dan arusnya kuat sekali, kenang Heather.
Beberapa jam setelah berangkat dari Lombok, pada tengah malam, Heather melihat lampu kota Denpasar di kejauhan.
Akan tetapi, angin kencang malah mengarahkan kapal keluar jalurnya, membuat mereka menjadi tersesat.
Daratan menjadi tidak terlihat sama sekali, belum lagi badai yang menghantam perahu.
"Saya tidak merasa takut kecuali mungkin pada malam terakhir itu, ketika kami mengalami badai besar itu, angin mengarahkan kapal kami jauh dari darat."
"Itu cukup menegangkan," kata Heather.
Baru sekarang, bertahun-tahun kemudian, Heather mengaku jika ia sadar betapa berbahayanya perjalanan itu.
Heather sempat tinggal di Bali selama beberapa pekan, ia juga mulai belajar Bahasa Indonesia lewat berinteraksi dengan warga.
- Miroslaw Aleksandra Raih Medali Emas Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dokter Konsumen
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Swara Apurva, Indra Lesmana Terinspirasi Dewata Nawa Sanga