Kenapa Tak Ada Isu Anak dan Perempuan di Debat Pilpres?

Kenapa Tak Ada Isu Anak dan Perempuan di Debat Pilpres?
UNDIAN NOMOR: Dua calon presiden (capres) Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat penarikan undian nomor urut di KPU, Jumat (21/9) malam. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Artinya, rata-rata setiap hari terjadi 710 kasus kekerasan terhadap perempuan. Setiap satu jam terjadi 30 kasus kekerasan terhadap perempuan.

“Ini kan persoalan besar,” kata aktivis perempuan dan anak, itu.

Isu soal perempuan juga bisa dimasukkan dalam tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan infrastuktur.

Fahira mengatakan, bisa dilihat sejauh mana komitmen paslon meretas semua hambatan yang menghalangi perempuan terlibat penuh dalam pengelolaan SDA, mulai dari perencananaan, pelaksanaan, hingga dampak dari pengelolaan.

Banyak perempuan terutama di desa yang menggantungkan hidupnya dari SDA. Namun, akibat masifnya penguasaan para investor di sektor kehutanan, perkebunan, terutama pertambangan, para perempuan kehilangan mata pencariannya.

“Karena akses dan kontrol mereka terhadap sumber daya alam hilang begitu saja,” katanya.

Banyak pula isu perempuan dan anak yang bisa dibahas dalam tema pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan.

Misalnya dalam isu kesehatan, stunting wajib jadi pembahasan debat dan menjadi prioritas siapa pun presiden yang terpilih.

Tema debat pilpres juga harus memberi ruang untuk isu anak dan perempuan dalam berbagai aspek.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News