Kepala BKKBN Ingin Dengar Langsung Penjelasan Gubernur Bali soal Program 4 Anak

Kepala BKKBN Ingin Dengar Langsung Penjelasan Gubernur Bali soal Program 4 Anak
Gubernur Bali Wayan Koster. Foto: Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo merespons kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster yang memutuskan menghentikan program KB 2 anak cukup.

Lewat instruksi Gubernur Nomor 15-45 tahun 2019, Wayan Koster menyanangkan kampanye KB Krama Bali dengan jumlah anak sebanyak 4 orang dengan urutan nama Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut.

Hasto mengatakan, dirinya tidak mau tergesa – gesa menilai kebijakan gubernur Bali tersebut. Yang pasti, lanjutnya, kebijakan itu sudah pasti berlaku untuk semua warga Bali, yang tingkat kesejahteraannya berbeda -beda.

“Saya jadi kepala daerah tujuh tahun. Menurut saya kebijakan itu mengenai semua orang, tapi tidak semua orang itu sama. Kalau misalkan saya punya anak empat itu bisa mengatasi semua, tapi belum tentu orang yang prasejahtera bisa mengatasi semua masalah di keluarga,” kata Hasto, Selasa (2/7).

Hasto ingin bertemu dan mendapat penjelasan dari Gubernur Bali. “Ya kita mendengarkan, kita berkomunikasi, jadi saya tahu. Menahan asumsi kalau saya itu, sebelum saya berasumsi ya, saya sowan Pak Gubernur dulu lah,” katanya.

BACA JUGA: Agustus Puncak Kemarau, Ini Daftar Daerah Terlama Tanpa Hujan

Hasto menjelaskan pula bahwa kependudukan merupakan sebuah struktur dalam pembangunan nasional yang harus dijaga betul proporsi dari segi rentang usianya.

Hasto berharap Indonesia bisa lebih lama menikmati bonus demografi dari jumlah penduduk usia produktif yang lebih banyak ketimbang penduduk dalam rentang usia tidak produktif. Pemerintah perlu menjaga angka fertilitas total 2,1 per perempuan usia subur untuk menikmati bonus demografi lebih lama.

Gubernur Bali I Wayan Koster mengeluarkan kebijakan menghentikan program KB 2 anak cukup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News