Kepala Perpusnas Beber 4 Tingkatan Literasi yang Harus Dicapai
Syarif mengibaratkan Indonesia sebagai pesawat terbang. Sementara itu, perpustakaan dan arsip menjadi sayap yang menerbangkan pesawat tersebut.
Perpustakaan dibutuhkan untuk menciptakan bangsa yang maju yang memiliki budaya baca dan indeks literasi yang tinggi.
Di sisi lain, pengelolaan arsip yang baik diperlukan untuk membangun bangsa yang kuat yang didukung birokrasi yang kuat dan akuntabel.
“Perpustakaan dan arsip adalah dua komponen yang tidak terpisahkan. Sebab, dua komponen itu bisa menerbangkan sebuah negara yang maju, kuat dan berperadaban,” jelasnya.
Dia menambahkan, negara yang kuat adalah yang memiliki tingkat literasi yang tinggi.
Syarif menuturkan, terdapat empat tingkatan literasi yang ingin dicapai. Pertama, kemampuan mengumpulkan sumber sumber bahan bacaan.
“Di Indonesia satu buku ditunggu 5.000 orang. Butuh waktu 13 tahun untuk satu buku bisa dibaca di seluruh pelosok Indonesia. Kita kurang buku,” ujarnya.
Kedua, kemampuan memahami apa yang tersirat dari yang tersurat. Ketiga, kemampuan untuk mengemukakan ide atau gagasan teori baru, kreativitas atau inovasi baru.
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando mengatakan, Rakornas Perpustakaan Nasional 2020 di Jakarta pada 25-27 Februari 2020 menghasilkan pesan-pesan positif.
- Qatar National Library Mengundang 4 Pimpinan Forum TBM DKI, Tampilkan Kegiatan Literasi
- Asuransi Astra Berikan Literasi dan Inklusi Keuangan kepada Nelayan di Tangerang
- Literasi dan Numerasi Warga Meningkat, Rapor Pendidikan Sumedang Naik Signifikan
- Wakil Ketua MPR Dorong OJK-Industri Keuangan Perkuat Edukasi dan Literasi ke Masyarakat
- Kementan & Perpusnas RI Bedah Buku Menjaga Keberlanjutan Swasembada Pangan
- Pendidikan.id Ambil Bagian dalam Pemerataan Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045