Kepatuhan Pertamina Dalam Menyerap Minyak Domestik Layak Diacungi Jempol

Kepatuhan Pertamina Dalam Menyerap Minyak Domestik Layak Diacungi Jempol
Kantor Pertamina. Foto: dokumen jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Inas Nasrullah Zubir memberikan apresiasi terhadap kinerja penyerapan minyak mentah dan kondensat produksi Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) domestik yang terus meningkat.

Menurut dia, hal itu menunjukkan kepatuhan BUMN energi tersebut terhadap pemerintah, terutama dalam menjalankan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 42 Tahun 2018 tentang Prioritas Pemanfaatan Minyak Bumi untuk Pemenuhan Kebutuhan Dalam Negeri.

“Kepatuhan Pertamina dalam menyerap minyak domestik tersebut layak diacungi jempol,” kata Inas Nasrullah Zubir dalam siaran persnya.

Tingginya penyerapan minyak mentah dan kondensat domestik berimbas baik bagi neraca perdagangan Indonesia, karena Pertamina bisa membantu mengurangi impor dalam negeri, sehingga memperkuat cadangan devisa negara.

Selama empat bulan pertama 2019, menurut dia, impor minyak mentah dan kondensat menurun hingga 50 persen.

Data Pertamina menunjukkan, pada periode Januari-April 2019, volume impor minyak mentah dan kondensat BUMN tersebut menurun drastis dibandingkan periode yang sama tahun lalu dari 48 juta barel, menyusut hingga 25 juta barel.

“Penurunan impor merupakan dampak dari kepatuhan dalam menyerap minyak mentah dari KKKS domestik. Tentu saja ini sangat positif. Penyerapan minyak mentah produksi domestik akan meningkatkan kinerja dan keuntungan Pertamina," tutur Inas.

Hingga minggu ketiga April 2019, Pertamina telah melakukan kesepakatan dengan 32 KKKS. Dalam kesepakatan tersebut, BUMN energi itu membeli minyak mentah dan kondensat dalam negeri sebanyak 137 ribu barel per hari.

Penurunan impor merupakan dampak dari kepatuhan dalam menyerap minyak mentah dari KKKS domestik. Tentu saja ini sangat positif.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News