Kepergok Curi Burung, Siswa SMP Tewas Diamuk Massa

Kepergok Curi Burung, Siswa SMP Tewas Diamuk Massa
Keluarga Tua Purnama korban pengeroyokan massa karena diduga mencuri burung menangis histeris di RSCM Panbil, Mukakuning, Seibeduk, Selasa (18/4). F. Dalil Harahap/Batam Pos/jpg

jpnn.com, BATAM - Seorang siswa SMP bernama Tua Purnama, 16, tewas diamuk massa di perumahan Nusa Indah, Tanjungpiayu, Seibeduk, Batam, Kepri, Selasa (18/4) pagi.

Siswa kelas tiga itu tertangkap basah mencuri 10 ekor burung Love Bird dan Kenari milik Syarwin warga di blok D7/21 perumahan Nusa Indah bersama dua rekan sebayanya, sekitar pukul 04.00 WIB.

Tua sempat dilarikan ke rumah sakit Camantha Sahidiya Mukakuning (RSCM) namun nyawanya tak tertolong, dia menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 07.00 WIB.

Putra pertama pasangan Satoto dan Ramos Maksasai warga perumahan Piayu Residen itu tewas diduga kuat karena terlambat mendapat perawatan medis.

Sebab informasi yang diterima sebelum dibawa ke RSCM, Tua sempat diikat warga di dalam lingkungan perumahan tersebut. "Sampai di sini sekitar pukul 07.00 WIB, tak lama kemudian meninggal dia," ujar petugas medis di RSCM, kemarin.

Saat diantar ke RSCM, kondisi Tua sudah kritis dengan luka serius di bagian kepala dan dada. Namun menurut keterangan medis di RSCM, meninggalnya bocah tersebut karena benturan di bagian dada.

"Kepala memang banyak luka, tapi fatalnya itu di bagian dadah," ujar petugas medis itu lagi.

Sementara itu kronologis kejadian, aksi penganiayaan yang berujung pada kematian Tua itu bermula dari kekesalan warga atas ulah Tua bersama dua rekannya yang belum diketahui identitas yang mencuri burung Love Bird milik Syarwin.

Seorang siswa SMP bernama Tua Purnama, 16, tewas diamuk massa di perumahan Nusa Indah, Tanjungpiayu, Seibeduk, Batam, Kepri, Selasa (18/4) pagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News