Keramba Jaring Apung Bisa Hambat Status Danau Toba sebagai Warisan Geologi

Keramba Jaring Apung Bisa Hambat Status Danau Toba sebagai Warisan Geologi
Keramba jaring apung (KJA) yang berada di perairan Danau Toba. Keberadaan KJA ini menjadi persoalan serius yang harus segera dituntaskan oleh pemerintah. Triadi wibowo/sumut pos

BACA JUGA: Terpeleset Jatuh ke Sungai, Bocah 4 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa

Selain perbaikan kualitas lingkungan di sekitar Danau Toba, Wahyu menegaskan, yang perlu dilakukan adalah kelestarian budaya dan kesadaran wisata bagi seluruh masyarakat khususnya di kawasan Danau Toba. “Budaya menjadi warisan dunia yang memberikan edukasi dan catatan perabadan yang menjadi perhatian UNESCO,” tutur Wahyu.

Pengembangan potensi pariwisata Danau Toba, menurut Wahyu bukan saja tugas dari Pemerintah semata-mata. Tapi, harus didukung dengan semua pihak, terutama masyarakat di kawasan Danau Toba untuk bekerjasama memajukan pariwisata Danau Vulkanik terbesar di Dunia itu.

“Kesadaran wisata bagi masyarakat akan memberikan kesan positif bagi wisatawan sehingga terjadi keberlanjutan wisata di Danau Toba,” pungkas Wahyu. (deo/gus)


Keberadaan Keramba Jaring Apung (KJA) yang menyebabkan kondisi air tercemar, dapat menghambat status Danau Toba sebagai warisan geologi dari UNESCO Global Geoprak (UGG).


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News