Keramik Tiongkok Merajalela, Industri Lokal Tak Berdaya

Keramik Tiongkok Merajalela, Industri Lokal Tak Berdaya
Ilustrasi keramik. Foto: Radar Madura/JPNN

Total kapasitas produksi granit lokal mencapai 30–36 juta meter persegi.

Di sisi lain,  permintaan granit lokal mencapai 87 juta meter persegi per tahun.

Salah satu kekuatan granit impor adalah harganya yang lebih murah 30–40 persen daripada granit lokal.

Karena kapasitas produksi tidak maksimal, industri granit dan keramik domestik terpaksa mengurangi karyawan.

Ada pula produsen keramik yang memilih menjadi importir untuk menyubsidi silang produksi pabrik yang tidak optimal.

’’Ironisnya, semakin banyak pelaku industri yang menjadi pedagang. Penyerapan tenaga kerja berkurang. Apakah pemerintah mau seperti ini terus?’’ ucap Hendrata.

Untuk itu, asosiasi mengusulkan agar Kementerian Perdagangan membatasi pelabuhan impor keramik, yakni Bintan untuk wilayah barat dan Bitung untuk wilayah timur.

Saat ini masih ada 26 pelabuhan yang bisa melayani impor di Indonesia.

Industri granit dan keramik domestik makin terjepit akibat derasnya produk impor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News