Keren! Kebijakan KKP Ditiru Negara Lain
jpnn.com - Keberhasilan Indonesia dalam memberantas penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), mendapat perhatian khusus dari berbagai negara.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, beberapa negara seperti Tiongkok dan Thailand saat ini tengah meniru kebijakan Indonesia untuk menyelesaikan masalah perikanan di negaranya, yakni dengan membentuk Satuan Tugas, seperti Satgas 115 (Satgas Pemberantasan Illegal Fishing).
Menurutnya, selain memberantas pencurian ikan secara ilegal, kebijakan kementerian yang dia pimpin saat ini telah mengawali negara-negara lain untuk memulihkan jumlah ikan di negaranya dan kelestarian laut negaranya.
“Beberapa negara melakukan policy penangkapan ikan moratorium secara keras. Seperti Laos, Myanmar juga ikut buat Satgas. Kamboja juga sama. Thailand, China (Tiongkok) dan Vietnam juga ikutan moratorium kapal ikan," kata Susi di Komplek Widya Candra, Kamis (6/4).
Tiongkok bahkan sudah sejak tahun lalu memberlakukan moratorium penangkapan ikan di perairannya. Hal itu membuat kapal-kapal ikan dari Negeri Tirai Bambu tersebut berlayar ke perairan jauh. Begitu pun dengan Thailand.
Efek dari keberhasilan pemberantasan illegal fishing tersebut, tentunya berdampak positif pada hasil tangkapan. Terutama jumlah ikan yang melimpah.
“Di Ambon, di pinggirannya saja rata-rata sudah bisa nangkap ikan yang beratnya 4 kg. Kalau policy dijaga, bisa-bisa tuna ada di pinggiran dengan bobot 30 kg," ucap Susi.(chi/jpnn)
Keberhasilan Indonesia dalam memberantas penangkapan ikan secara ilegal (illegal fishing), mendapat perhatian khusus dari berbagai negara.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Merugikan Negara Miliaran Rupiah, Kapal Ikan Filipina Ditangkap KKP
- Usut Kasus Korupsi Kapal di KKP, KPK Panggil Sejumlah Pengusaha
- Mencuri Ikan di Perairan Indonesia, Kapal Asing Berbendera Malaysia Ditangkap KKP
- Kapal Berbendera Malaysia Masuk Selat Malaka
- Diduga Menangkap Ikan Secara Ilegal di Perairan Sulawesi, Kapal Filipina Ditangkap KKP
- 18 Ekor Ikan Invasif di Yogyakarta Dimusnahkan, Ada Piranha hingga Arapaima