Keren, Prof Deby Raih Gelar Honorary Professor dari Persatuan Akademi Oxford

jpnn.com - Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD owner Celltech Stem Cell Centre Laboratory and Banking menerima gelar Profesor Kehormatan dari Persatuan Akademi Oxford di bidang bisnis dan manajemen.
Honorary Professor yang disematkan pada The Queen of Anti-aging itu sebagai simbol status tertinggi dan pengakuan atas pencapaiannya dalam kegiatan profesional terutama di bidang medis dan sel punca.
Hal ini membuktikan bahwa peran Prof. Deby dalam mengelola bisnisnya terutama sel punca dengan membawa nama Celltech Stem Cell Centre Laboratory & Banking tidak diragukan lagi dan sudah diakui secara internasional.
Penganugerahan tersebut berlangsung secara online by zoom dan dihadiri peserta dari 100 negara.
Meski digelar secara online, hal itu tidak mengurangi kekhidmatan dan esensi dari penganugerahan gelar profesor kehormatan tersebut.
Dalam acara tersebut Prof. Deby menyampaikan terima kasih atas dukungan semua penasihat WOCPM.
Di antaranya Wakil Presiden RI ke 10 dan ke 12 Jusuf Kalla, Presiden Republik Filipina Presiden Duterte, Presiden Republik Tatarstan Rusia Rustam Minnikanov, Simon Guerrand Hermes dan Dewan Penasihat WOCPM lainnya.
Ucapan selamat juga mengalir dari berbagai tokoh dan kalangan untuknya, mulai dari Jusuf Kalla, Mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Bapak Komjen (Purn.) Syafruddin, ada juga Mien Rachman Uno, Irjen Teddy Minahasa Putra, dan anggota dewan Habib Aboe Bakar Alhabsyi.
Honorary Professor yang disematkan pada Prof. dr. Deby Vinski sebagai simbol status tertinggi dan pengakuan atas pencapaiannya dalam kegiatan profesional terutama di bidang medis dan sel punca.
- Teknologi Ultrasound untuk Perawatan Antiaging Hadir di Klinik Kecantikan Ini
- Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Antiaging dan Stem Cell Dunia
- Etrea Antiaging Clinic Padukan Teknologi dan Perawatan Tradisional
- Awet Muda dan Kulit Kencang ala QuickGlam
- Skincare Mewah dari Swiss Ini Beri Efek Antiaging Terbaik
- Kabar Baik dari Peneliti Oxford Economics soal Ekonomi Indonesia dan Beberapa Negara Lain