Kerja Kasual Natal Jadi Batu Loncatan Untuk Dapat Pekerjaan Tetap di Australia

Sementara Gwen pernah mendapat pengalaman bekerja saat 'Boxing Day', sehari setelah Hari Natal, dimana semua toko di Australia menawarkan diskon besar-besaran.
"Bayaran bisa dua kali lipat, saya pernah mendapat $50 sejam saat Boxing Day," katanya.

Tapi bekerja di ritel bukanlah pekerjaan yang mudah, menurut keduanya, karena konsumen seringkali ingin mencoba banyak hal, seperti pakaian atau sepatu, dengan meminta berbagai ukuran dan warna.
"Yang paling bikin kesal kalau ternyata tidak jadi beli," ujar Gwen sambil tertawa.
Haris mengatakan di toko tempatnya bekerja banyak karyawan tetap, termasuk di tingkat manajemen, yang memulai karirnya dari bekerja kasual.
Karenanya, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan bagi pekerja kasual saat musim liburan bisa ditawari menjadi kasual tetap sepanjang tahun.
"Kerja Christmas casual itu biasanya berkahir hingga Januari, kalau mendapat penawaran bisa menjadi kasual sepanjang tahun," jelas Jason.
Di saat warga Australia menikmati liburan akhir tahun, dua pemuda asal Indonesia lebih memilih menjadi pekerja kasual
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025