Kerja Keras Anak-anak Muda Indonesia di Pabrik Daging Australia
Ia bertanggung jawab untuk memisahkan dan membersihkan lemak dan serat-serat dari sapi.
"Karena pakai pisau, sebulan pertama jari-jari saya sakit sekali karena belum terbiasa dan masih salah posisi dalam menggunakan pisau," ujarnya.
Vita bekerja 4 hari seminggu, dengan jadwal kerja sekitar 8 jam sehari dan kebanyakan harus berdiri.
Kerja kerasnya mendapat bayaran hampir AU$27, atau lebih dari Rp 270 ribu, per jam.
Pekerjaannya di pengolahan daging dimulai saat Vita pertama kali datang ke Australia awal tahun 2018 lalu, dimana ia mendapat tawaran kerja di pabrik pengolahan di Warnambool, kawasan pinggiran di Victoria.
Tanpa pengalaman sama sekali soal daging, manajernya saat itu menampatkan Vita ditempatkan di bagian bagging, atau pengemasan yang dianggap cocok untuk dirinya.
Photo: Sesuai nama visanya, Vita juga menyempatkan jalan-jalan di Australia saat ada waktu luang. (Foto: Koleksi pribadi)
Lulusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Brawijaya ini mengaku bisa banyak menabung dari upah yang diterimanya.
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang