Kerja Keras Badroni Yuzirman Membangun Komunitas Tangan di Atas
Berkah Pengusiran dari Pasar Tanah Abang
Minggu, 29 Juli 2012 – 00:09 WIB
"Bayangkan, di Tanah Abang saya harus menghabiskan Rp 200 juta setiap tahun untuk sewa tiga kios. Tapi, di kontrakan kecil itu, saya hanya membayar Rp 12 juta untuk sewa," ungkapnya.
Sejak merasakan sukses di bisnis online, Roni ingin membagi pengalaman dan ilmunya kepada orang lain. Caranya masih tetap via dunia maya. Dia membuat blog roniyuzirman.com pada 2 November 2005. Di blog itulah dia menceritakan semua pengalamannya jatuh bangun menjalankan bisnis, mulai di Pasar Tanah Abang hingga sukses menempuh jalur toko online.
Curahan pengalaman di blog yang sebenarnya juga iseng itu ternyata banyak dibaca orang. Tidak sedikit yang akhirnya mengirim komen atau bertanya jawab dengan Roni. Dari situ, Roni kemudian memutuskan untuk membuat milis yang dikhususkan untuk orang-orang yang biasa berdiskusi di blognya.
Milis bisnis online itu pun sangat ramai. Karena itu, pada 22 Januari 2006, Roni memberanikan diri untuk kopi darat dengan para anggota. "Saat itu jumlahnya masih 40 orang," ujarnya.
Sesuai namanya, komunitas Tangan di Atas (TDA) terus menanamkan nilai saling memberi dan berbagi ilmu kepada anggotanya. Mereka percaya, dengan berbagi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor