Kertajati

Kertajati
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Foto: disway.id

Minggu lalu pun saya menyesal lagi. Terlanjur beli tiket Surabaya-Bandung pulang pergi. Mestinya beli satu jalan saja. Pulang ke Surabaya lewat Kertajati.

Sejak duluuuu saya sudah tahu. Di Kertajati akan dibangun bandara. Untuk menggantikan bandara Bandung yang sangat kecil itu. Juga agar tidak mengganggu TNI-AU.

Waktu itu agak serbasalah. Bandara Husein Sastranegara diperbesar atau tidak. Apakah tidak bersabar saja. Menunggu Kertajati jadi.

Namun pembangunan sebuah bandara tidak bisa cepat. Apalagi sangat besar.

Akhirnya diputuskan: Husein Sastranegara diperluas. Sebisa-bisanya. Jangan menjadi terlalu luas. Toh hanya untuk sementara. Yang penting jangan keterlaluan sempitnya. Dan jeleknya.

Saat itu bandara Bandung benar-benar sudah tidak sesuai dengan tingkat keramaiannya. Dengan status internasionalnya. Yang begitu banyak jurusan luar negerinya.

Waktu itu ekonomi Bandung memang berkembang sangat pesat. Bandaranya sangat tertinggal dari bandara-bandara baru lainnya.

Bayangan saya perluasan itu cukuplah kalau untuk lima tahun saja. Toh Bandara Kertajati pasti akan jadi. Yang desainnya bagus. Ukurannya besar. Lahannya sangat luas.

Otak saya sudah tercuci. Oleh citra bahwa Bandara Kertajati adalah pengganti bandara Husein Sastranegara. Berarti, mestinya, tidak terlalu jauh dari Bandung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News