Kertajati

Kertajati
Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati. Foto: disway.id

Di teras depan pun ada dua kurungan merak. Di sayap kiri dan kanan. Di tengah taman yang belum jadi. Kurungannya indah. Besar. Tingginya mencapai lantai dua bagian depan bandara itu.

Sekilas orang tidak tahu kurungan apa itu. Setelah didekati baru kelihatan: ada empat burung merak di dalamnya. Masih kecil. Masih remaja. Belum kelihatan 'hadir' sebagai penghias.

Burung itu didatangkan dari hutan dekat Madiun. Di Jabar sendiri kelihatannya sudah sulit mencari burung merak.

Di beranda depan ini ada lift dan dua eskalator. Untuk naik ke lantai dua. Tempat check in.

Saya naik lewat lift itu. Masih berfungsi dengan baik. Dua eskalatornya yang tidak dijalankan. Itu betul. Menghemat listrik. Toh penumpangnya hanya beberapa gelintir.

Sayap kiri bandara ini untuk keberangkatan internasional. Yang kanan untuk domestik. Namun, itu tadi, bandara ini belum diminati.

Sudah lama saya ingin tahu bandara baru ini. Sejak masih menjadi sesuatu dulu, tetapi tertunda terus. Karena bandara satu itu tidak ada hubungannya dengan Kementerian BUMN.

Justru istri saya yang tahu duluan. Saat ke Cirebon dulu. Dia pulang ke Surabaya lewat bandara ini.

Otak saya sudah tercuci. Oleh citra bahwa Bandara Kertajati adalah pengganti bandara Husein Sastranegara. Berarti, mestinya, tidak terlalu jauh dari Bandung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News