Kerugian Akibat Erupsi Merapi Tembus Triliunan

Kerugian Akibat Erupsi Merapi Tembus Triliunan
Kerugian Akibat Erupsi Merapi Tembus Triliunan
Kerugian paling besar dialami para petani salak pondoh yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 200 miliar dengan luas 1.400 hektar, kemudian tanaman padi Rp 1,7 miliar dengan luas lahan 170 hektar, tanaman hias Rp 1 miliar, holtikulturan dan sayur-sayuran mencapi Rp 30 miliar di luas lahan 700 hektar.

Di Magelang, hitungan kerugian mencapai Rp 247 M. Luas lahan yang tanamannya mengalami kerusakan akibat debu vulkanis mencapai 33.605 hektare. Di Klaten dan Boyolali, angkanya juga tak selisih jauh. Di sektor peternakan, data Kementerian Pertanian (Kementan) per tanggal 14 November 2010 tercatat terdapat 1.962 ekor sapi dan kerbau yang telah teridentifikasi mati akibat letusan Gunung Merapi.

Jika harga satu sapi dihargai sedikitnya Rp 10 juta per ekor, maka kerugian yang harus ditanggung mencapai kurang lebih Rp 20 miliar. Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Prabowo Respatiyo mengatakan ternak yang mati itu mencakup sapi perah, sapi potong dan kerbau. Angka ini mencakup di daerah rawan 20 kilometer dari puncak Gunung Merapi yaitu di Kabupaten Sleman, Klaten, Magelang dan Boyolali.

    

Prabowo menambahkan total ternak yang terancam erupsi Gunung Merapi mencapai 61.884 ekor, namun di antaranya sudah dievakuasi 6.787 ekor. Sementara tercatat sebanyak 243 ekor sapi dan kerbau yang telah dijual sendiri oleh peternak melalui pedagang. Dari sektor kehutanan, 867 hektar hutan di kawasan Gunung Merapi di Kabupaten Sleman rusak dengan total kerugian mencapai Rp 33 miliar akibat erupsi gunung tersebut.

KONDISI perekonomian warga di empat kabupaten (Sleman, Magelang, Klaten, Boyolali) yang berada di lereng Merapi nyaris lumpuh sejak Merapi aktif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News