Kerukunan Warga di Kota Ini Mengubah Wajah Kehidupan Beragama di Australia

Kerukunan Warga di Kota Ini Mengubah Wajah Kehidupan Beragama di Australia
Dr Nalayini Jeyarajan di Kuil Hindu Sri Selva Vinayakar Koyil di South Maclean. (ABC Radio Brisbane: Lucy Stone)

Kuil Budha Fo Guang Shan Chung Tian di Priestdale berada di kawasan hutan, menciptakan sebuah oasis yang damai bagi sekitarnya.

Pendeta Chueh Chang mengatakan kuil Buddha tersebut dibangun di awal tahun 1990-an dan sudah menjadi tempat beribadah untuk komunitasnya sejak saat itu.

"Buddha adalah orang yang nyata, bukan seorang Tuhan. Dia lahir di India 2.600 tahun yang lalu. Dia adalah seorang pangeran ... dia hidup dalam kehidupan mewah," katanya.

Kuil ini adalah salah satu dari banyak kuil yang didirikan oleh Hsing Yun, yang fokus dengan menempatkan kehidupan pada nilai-nilai Buddha, mengintegrasikan prinsip-prinsip altruisme dan kegembiraan dalam keseharian.

"Kami menyambut semua orang yang mau datang, untuk belajar. Anda bisa belajar meditasi, belajar bahasa Mandarin, atau yoga. Kami juga menyediakan makanan vegetarian, juga pelajaran memasak," kata Pendeta Chang.

Kuil Sikh

Tidak jauh dari kuil Chung Tian, sebuah bangunan besar berwarna putih di kawasan bernama Eight Mile Plains menjadi tempat yang banyak dikunjungi warga yang butuh bantuan saat pandemi COVID-19.

Bangunan tersebut adalah Kuil Sikh yang dibangun di akhir tahun 1980-an dan dibuka sebagai tempat berdoa dan meditasim, atau bagi mereka yang memerlukan makanan.

Sikh didirikan oleh Guru Nanak Dev Ji pada tahun 1400-an. Ia juga menjadi yang pertama dari 10 guru yang membimbing dan membangun kepercayaan Sikh.

Menurut sensus 2021, ada lebih banyak agama yang dianut warga Australia, mulai dari Islam, Buddha, hingga Sikh

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News