Kesaksian Marco Polo saat Berangkat Bersama Pasukan Monggol Menyerbu Singosari
Ketika perang yang menyita banyak waktu itu usai, Kaisar mengangkat kami jadi pegawai kerajaan. Dalam perjalanan waktu dari tahun ke tahun, Kaisar semakin percaya kepada kami.
Melihat janggut kami sudah mulai tumbuh lebat, Kaisar mengirim kami sebagai utusan Monggol ke Hindustan, Siam, Tsampa, Kamboja serta Annam. Walau pun berat, kami sangat menyenangi tugas ini.
Suatu hari datang utusan dari Negeri Persia menghadap Kaisar. Membawa kabar permaisuri Pangeran Arogoin telah meninggal. Kaisar Khubilai segera menunjuk kemenakannya, Putri Kukaucin jadi istri Arogoin.
Dulu, ketika kami datang ke Cathay, Putri Kukaucin masih bayi. Kini, putri yang gemuk tapi cantik itu telah berumur delapan belas tahun.
Rambut ayah dan Paman Maffeo telah beruban. Aku merindukan Venesia. Begitu pula Martino. Ayah juga mengatakan, sudah waktunya kembali ke Venesia.
Nah…singkat cerita, Marco Polo pun pamit kepada Khubilai Khan. Sembari pulang ke Venesia, dia diberi tugas mengantar Putri Kukaucin ke Persia.
Dan keberangkatannya, berbarengan dengan sepasukan besar tentara Monggol yang hendak menyerbu Jawa, sebagaimana dirawikan di pangkal cerita di atas.
Pembaca setia...sekadar hidangan penutup kisah ini, berikut kami sajikan lagi secuplik catatan Marco Polo setelah berpisah dengan dua kapal yang hendak menyerbu Jawa…
BAHWA Kertanegara Raja Singosari menolak takluk kepada Monggol, sudah banyak dirawi para sejarawan. Tapi, tahukah Anda bahwa Marco Polo, petualang
- Ganjar Datangi WALHI untuk Berdiskusi, Hasilnya Seide soal Hilirisasi Rempah-Rempah
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- 2024, Kemendikbudristek Targetkan Jalur Rempah Jadi Warisan Dunia UNESCO